Saat ini, banyak jamur konsumsi yang mulai dikembangkan masyarakat Indonesia sebagai peluang bisnis yang menjanjikan. Seperti contoh jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, jamur lingzhi, jamur champignon atau jamur kancing, jamur hiratake, dan jamur shiitake.
Baca Juga :
- Tips Merawat Tanaman Cabai Agar Tetap Segar dan Produktif
- Cara Membuat Tape Singkong Sendiri di Rumah, Yuk Coba!
- 4 Tahap Budidaya Nanas di Polybag, Cocok untuk Lahan Sempit
Salah satu jamur yang memiliki nilai ekonomis tinggi adalah jamur shiitake. Budidaya jamur shiitake sendiri memiliki potensi yang sangat baik di Indonesia, karena iklim tropis yang mendukung pertumbuhan jamur ini. Ingin tahu cara budidaya jamur shiitake? Berikut ulasannya.
1. Media Tanam
Bahan yang dibutuhkan untuk budidaya jamur shiitake adalah serbuk gergaji kayu keras (jati, albasia), bekatul, kapur, gips, dan air. Setelah semua siap, campur bahan secara merata, kemudian sterilkan dengan uap panas bertekanan tinggi atau direbus.
Tujuannya untuk membunuh mikroorganisme pengganggu. Media tanam yang sudah steril dimasukkan ke dalam baglog (kantong plastik) lalu tutup rapat.
2. Inokulasi
Lakukan proses inokulasi atau penanaman pada ruangan steril dengan cara menyemprotkan botol bibit F3 dengan alkohol, lalu panaskan kapas penutup botol pada api spritus sampai sebagian kapas terbakar.
Lanjut lepas kapas penyumbat botol bibit F3, lalu aduk menggunakan kawat yang telah disterilkan. Penanaman bibit jamur dapat dilakukan di leher baglog hingga terisi penuh. Langkah terakhir, tutup baglog dengan kapas.
3. Inkubasi
Baglog yang sudah diinokulasi ditempatkan di ruangan inkubasi dengan suhu berkisar 22-28 derajat celcius dan tingkat kelembaban 80-90 persen. Proses inkubasi biasanya berlangsung selama 2-4 minggu, tergantung pada suhu dan jenis bibit jamur. Saat inkubasi berlangsung, miselium jamur akan menjajah seluruh media tanam.
4. Pembentukan Tunas
Pada tahap ini, suhu ruangan bisa diturunkan menjadi 15-20 derajat celcius dan kelembaban dinaikkan menjadi 90-95 persen. Usahakan ruangan punya sirkulasi udara yang baik dengan pencahayaan sedikit redup. Tunas jamur akan mulai muncul dari permukaan media tanam.
Selama proses ini berlangsung, jangan lupa kerjakan penyiraman rutin menggunakan sprayer air. Hal ini diperlukan karena rangsangan berupa suhu yang dingin dan air yang berlimpah akan mempercepat pertumbuhan jamur shiitake.
Agar suhu dan kelembaban tempat budidaya jamur tetap stabil, Anda bisa memasang paranet di sekeliling ruangan. Butuh paranet? Klik disini sekarang!
5. Perawatan
Jaga selalu suhu dan kelembaban ruangan budidaya tetap stabil. Pastikan juga ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik untuk mencegah pertumbuhan jamur patogen. Untuk cahaya, berikan pencahayaan yang cukup tetapi hindari sinar matahari langsung. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan ruangan budidaya dan peralatan untuk mencegah kontaminasi.
6. Pemanenan
Lakukan pemanenan pada usia 5-6 bulan setelah penanaman untuk hasil yang maksimal. Jamur yang siap dipanen biasanya ditandai dengan tudung jamur sudah terbuka sempurna dan lamella (sisir di bawah tudung) berubah warna menjadi cokelat tua. Jamur shiitake dapat dipanen dengan cara diputar atau dipotong bagian pangkal tubuhnya.
Referensi :
https://kumparan.com/seputar-hobi/7-cara-budidaya-jamur-shitake-agar-panen-melimpah-21dOpFqOGXQ/full
https://agri.kompas.com/read/2022/10/19/085700684/cara-budidaya-jamur-shiitake-peluang-bisnis-yang-menjanjikan?page=all
Tidak ada komentar: