Cabai besar merupakan salah satu jenis cabai yang populer di Indonesia. Cabai besar mempunyai rasa pedas serta aroma yang khas. Cabai besar bisa diolah menjadi berbagai macam hidangan, seperti sambal, tumis, serta sup.
Baca Juga :
- Jangan Buang Air Cucian Beras, Ini Manfaatnya Bagi Tanaman!
- Kupas Tuntas Fakta Unik Pohon Kelapa, Si 'Pohon Kehidupan'
- 5 Fakta Unik Melinjo, Si Bahan Baku Pembuat Emping Melinjo
Sesuai dengan namanya, jenis cabai ini punya ukuran besar. Umumnya, cabai besar dapat tumbuh di daerah tropis pada ketinggian 0-100 meter di atas permukaan laut. Jika Anda tertarik membudidayakan cabai besar, silakan baca dan ikuti langkah berikut.
1. Persiapan Lahan
Lahan guna menanam cabai besar harus gembur serta subur. Lahan juga harus mempunyai sistem drainase yang baik supaya air tidak menggenang. Cara menyiapkan lahan, antara lain :
- Cangkul lahan sedalam 30-40 cm.
- Buat bedengan dengan lebar sekitar 1 m dan tinggi 30 cm.
- Beri jarak antar bedengan 30 cm.
- Tambahkan pupuk kandang atau kompos pada bedengan.
- Lalu diamkan lahan selama 1 minggu.
2. Pemilihan Benih
Tahap selanjutnya yang perlu dikerjakan yakni menyiapkan benih yang akan ditanam. Di pasaran, terdapat banyak varietas cabai merah besar. Sebelum membeli benih, pastikan untuk memilih varietas unggul yang pertumbuhannya baik serta sehat.
3. Penanaman Benih
Lanjut, saatnya untuk mengerjakan penanaman benih cabai besar. Untuk cara menanam benih cabai besar yakni yang pertama, buat lubang tanam dengan jarak 50-60 cm x 40-50 cm, lalu masukkan bibit ke dalam lubang tanam, terakhir tutup kembali lubang tanam dengan tanah. Setelah ditanam, jangan lupa sirami tanaman hingga tumbuh cukup dewasa dan kerjakan juga perawatan agar tanaman tidak layu/mati.
Polybag dapat menjadi solusi terbaik untuk budidaya cabai skala besar, selain lebih murah, polybag juga lebih efisien dalam segi pemakaian. Butuh polybag? Klik disini sekarang!
4. Perawatan Tanaman
- Penyiraman : Cabai besar memerlukan air yang cukup untuk pertumbuhannya. Penyiraman dapat dikerjakan secara rutin setiap hari, terutama pada musim kemarau, disarankan dikerjakan pada pagi hari atau sore hari.
- Pemupukan : Pemupukan dapat dikerjakan secara rutin setiap 2-3 minggu sekali. Pupuk yang bisa digunakan adalah pupuk organik serta pupuk anorganik, sesuaikan saja dengan kebutuhan.
- Pengendalian Hama dan Penyakit : Hama yang sering menyerang tanaman cabai besar ialah ulat grayak, ulat buah, serta kutu daun. Sedangkan penyakit yang sering menyerang tanaman ini adalah busuk daun, busuk batang, dan bercak daun. Anda bisa menggunakan pestisida nabati atau pestisida kimia untuk membasmi hama, dan gunakan fungisida untuk membasmi penyakit.
5. Pemanenan Cabai Besar
Buah cabai besar bisa Anda panen setelah berusia 60-70 hari setelah tanam. Cabai besar dipanen saat buahnya sudah berwarna merah terang. Cara memanen cabai besar sendiri cukup mudah, yakni petik cabai besar dengan tangan secara hati-hati agar tidak rusak, lalu pisahkan cabai besar yang sudah matang dengan yang masih muda, dan simpan cabai besar di tempat yang sejuk dan kering.
Tidak ada komentar: