Ikan mujair atau dalam bahasa Inggris disebut 'tilapia fish' adalah sejenis ikan air tawar yang dapat dikonsumsi manusia. Ikan mujair adalah salah satu ikan konsumsi yang sangat populer dan banyak digemari masyarakat Indonesia.
Bentuk dari ikan ini cukup sederhana, pipih dengan warna hitam keabu-abuan, ekornya tak memiliki garis vertikal. Sirip perut dan ujung sirip mujair berwarna merah. Ikan mujair dapat tumbuh sampai panjang maksimal 40 cm.
Baca Juga :
- 9 Buah Tropis yang Terkenal di Indonesia, Mana Favoritmu?
- Dampak El Nino di Sektor Pertanian Indonesia, Waspada!
- Mengenal Tanaman Selasih, Tanaman yang Mirip dengan Kemangi
Mujair masih berkerabat dekat dengan ikan nila, tak heran jika fisik keduanya hampir mirip. Daging ikan mujair punya cita rasa yang gurih setelah dimasak. Ikan mujair dapat diolah menjadi berbagai masakan yang lezat dan menggugah selera.
Ikan mujair berasal dari mana?
Ikan mujair merupakan ikan asli perairan air tawar dan air payau di Afrika, tepatnya di wilayah yang sekarang menjadi Mozambik, Malawi, Zambia, Zimbabwe, dan Sungai Bushman di Provinsi Eastern Cape di Afrika Selatan.
Sejarah ikan mujair di Indonesia
Ikan mujair ditemukan pertama kali di Indonesia oleh Pak Moedjair (nama asli Iwan Dalauk) di Blitar, Jawa Timur pada zaman Hindia Belanda atau sekitar tahun 1930-an.
Pada suatu hari, Pak Moedjair sedang mencari sebuah ikan di muara Sungai Serang untuk dipelihara di kolamnya. Kemudian beliau menemukan sekelompok ikan yang berbeda dari ikan-ikan yang biasa dilihat di daerahnya.
Beliau merasa tertarik akan kebiasaan induk ikan yang 'menelan' anak-anaknya ketika ada bahaya dan memuntahkannya ketika sudah aman, sehingga berniat untuk memeliharanya. Pak Moedjair pun menangkap ikan tersebut lalu membawanya pulang ke rumah untuk dipelihara di kolam.
Setelah melakukan berbagai penelitian dan percobaan, Pak Moedjair berhasil mengubah habitat ikan mujair yang tadinya biasa hidup di air asin menjadi bisa hidup di kolam air tawar sehingga mudah dipelihara.
Ikan-ikan tersebut kemudian berkembang biak serta menghasilkan keturunan yang banyak. Pak Moedjair kemudian membagikan ikan-ikan tersebut kepada tetangganya, dan sebagian dijual ke masyarakat.
Untuk menghargai dan mengenang penemuan Pak Moedjair, Pemerintah akhirnya memberi nama lokal ikan tersebut dengan nama mujair. Setelah itu, ikan mujair menjadi salah satu ikan konsumsi terpopuler di Indonesia dan mulai banyak dibudidayakan di berbagai daerah.
Kolam terpal menjadi tempat budidaya ikan paling banyak digunakan saat ini. Selain murah, perawatan kolam terpal juga lebih mudah. Butuh terpal plastik untuk kolam ikan? Klik disini sekarang!
Bagaimana ikan mujair bisa sampai di perairan Indonesia?
Sampai saat ini, cara ikan mujair bisa sampai ke muara terpencil di selatan Kabupaten Blitar masih menjadi sebuah misteri. Namun jika ditelaah lebih dalam, sebenarnya ikan mujair bisa sampai ke perairan Indonesia dengan banyak cara, salah satunya terbawa arus sungai.
Ikan mujair bisa terbawa oleh arus sungai dari Afrika ke perairan Indonesia. Hal ini terjadi karena ikan mujair adalah ikan yang mampu hidup di berbagai kondisi perairan, termasuk di perairan yang memiliki arus yang deras.
Mujair sendiri adalah ikan omnivora, yang berarti dapat memakan berbagai jenis makanan, termasuk tumbuhan dan hewan. Ikan mujair ialah ikan yang cepat berkembang biak, dan ikan mujair mampu mencapai ukuran dewasa dalam waktu yang relatif singkat.
Tidak ada komentar: