Anda penggemar burung kicauan? Tentu sudah tak asing lagi dengan yang satu ini, bukan? Kroto adalah bahan pakan eksklusif yang kaya akan nutrisi.
Kroto dipercaya bisa membuat kicauan burung lebih merdu serta bulu burung lebih mengilap. Selain itu, kroto juga populer sebagai bahan pakan serta umpan yang digemari ikan, sehingga sering diburu para pemancing ikan.
Baca Juga :
- 6 Jenis Apel Terbaik yang Cocok Jadi Makanan Pencuci Mulut
- Cara Mudah Ternak Burung Puyuh Petelur untuk Para Pemula
- 7 Agrowisata di Jawa Timur yang Cocok untuk Liburan Keluarga
Oleh karena itu, budidaya kroto pun kini makin populer sebab harga jualnya terbilang tinggi dengan jumlah permintaan yang banyak. Jauh sebelum dibudidayakan, kroto didapatkan manusia dari hasil perburuan di alam bebas.
Budidaya kroto banyak dianggap sebagai jalan keluar untuk memperoleh kroto dalam jumlah banyak. Jika anda tertarik membudidayakan semut rangrang dan mengambil krotonya, berikut tahapan yang bisa anda terapkan.
1. Persiapan Bibit Semut Rangrang
Jika tak ingin repot, bibit koloni semut rangrang bisa anda beli di peternak lain, baik secara langsung atau via online. Biasanya bibit semut dikemas dalam toples/botol plastik.
Perlu diketahui, harga bibit semut rangrang memang tergolong mahal, dimana bibit semut 1 botol plastik berukuran 1 liter, harganya berkisar 150 - 200 ribu rupiah.
2. Pembuatan Sarang Semut Rangrang
Sebagian besar peternak kroto lebih memilih paralon sebagai media ternak. Paralon dianggap lebih praktis, fleksibel dan perawatannya mudah. Paralon juga punya beberapa kelebihan dibanding media lainnya.
Salah satunya ialah kemudahan dalam proses pembuatan, karena anda hanya perlu memotong sesuai ukuran yang diinginkan. Lalu anda bisa menyusun paralon tersebut pada rak sebelum digunakan.
Biasanya, media sarang ini dapat bertahan sampai 10 tahun. Dilihat dari sisi bentuknya, paralon punya kedua sisi terbuka yang tak dapat ditembus cahaya. Hal ini tentu jadi lingkungan yang baik guna semut rangrang, sebab hewan ini membutuhkan intensitas cahaya hanya 0,01 - 0,06 lumen/m2.
Selain itu, paralon dipilih sebab lebih memudahkan proses pemanenan serta meminimalkan kematian koloni pasca panen. Bentuk silindernya akan memudahkan proses penyusunan, tak gampang berpindah tempat, serta gampang dibersihkan.
Agar tetap pada suhu normal, anda bisa memberi paranet pada atap ruangan ternak kroto. Paranet bisa anda dapatkan dengan harga murah disini.
3. Menyebarkan Bibit Semut Rangrang
Seperti yang sudah disebutkan, bibit koloni semut rangrang biasanya dijual dalam toples/botol plastik. Sehingga untuk memindahkannya ke dalam paralon, caranya cukup memotong botol plastik atau membuka toples lalu meletakkannya di atas paralon.
Jangan lupa siapkan pakan serta air gula di sekitar sarang, supaya semut rangrang tidak kekurangan pangan dan betah bersarang. Sesudah semua koloni berada di kandangnya, maka selanjutnya ialah merawat kandang secara rutin supaya semut menghasilkan kroto secara maksimal.
4. Pakan Semut Rangrang
Beberapa jenis pakan yang cocok untuk semut rangrang adalah jangkrik, ulat, belalang, cecak, atau hewan kecil lainnya. Anda juga dapat memberikan daging ayam rebus supaya tidak membusuk dan berbau.
Selain itu, alternatif pakan lain bisa berupa tulang-tulangan, tapi perhatikan untuk pemberian tulang sapi ataupun kambing harus dipecahkan sampai sumsumnya keluar.
Pakan tersebut berfungsi sebagai asupan protein serta lemak bagi semut rangrang. Selain protein, semut rangrang juga memerlukan sumber gula. Anda dapat menyediakan gula pasir yang sudah dilarutkan dengan air.
5. Panen Kroto
Secara teori, telur semut rangrang punya siklus sekitar 15-20 hari. Mulai dari bentuk telur, larva, sampai akhirnya menjadi semut. Pemanenan kroto baru bisa dikerjakan sesudah sarang semut rangrang terlihat penuh telur yang berwarna putih, itulah kroto.
Di awal budidaya, lebih baik biarkan bibit koloni berkembang biak sampai populasinya bertambah. Disarankan anda tidak memanennya dahulu minimal 6 bulan pertama.
Ternak kroto dengan teknik seperti ini dapat dipanen sebanyak 2 kali tiap bulannya. Bahkan, anda bisa mengaturnya menjadi tiap hari dengan mengombinasikan jumlah sarang serta siklus panen pada setiap koloni.
Referensi :
https://rimbakita.com/ternak-kroto/
https://www.pertanianku.com/apa-itu-kroto/
https://jagadtani.com/read/2750/begini-cara-budidaya-kroto-yang-benar
Tidak ada komentar: