Greenhouse adalah sebuah bangunan pelindung tanaman yang dibuat untuk membantu perawatan tanaman supaya terhindar dari cuaca tak menentu serta kandungan jahat di dalam udara. Ada yang memanfaatkan greenhouse untuk budidaya bunga, sayur atau tumbuhan lain.
Baca Juga :
- Tips Budidaya Ikan Mas di Kolam Terpal Agar Tidak Cepat Mati
- [Kuis] Buktikan Kalau Kamu Penggemar Jagung Sejati Disini!
- Fakta Unik Kurma, Buah Manis yang Populer Saat Ramadan
Greenhouse sendiri ialah adaptasi dari istilah rumah kaca. Sebab pembuatan rumah kaca membutuhkan biaya yang tidak kecil, maka pembuatannya tergantikan dengan bangunan yang terbuat dari bahan plastik.
Manfaat Greenhouse
- Tanaman mampu tumbuh dan panen setiap musim.
- Meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil produksi tanaman.
- Melakukan budidaya tanaman secara organik.
- Tanaman lebih terlindung dari hama dan penyakit.
Tipe-tipe Greenhouse
Tunnel: Tipe ini berbentuk melengkung ataupun seperti kubah, dimana pada bagian dinding dan atapnya dibuat menyatu tertutup sampai membentuk setengah lingkaran.
Piggy Back: Tipe ini dikenal juga sebagai tropical greenhouse yang banyak digunakan di wilayah tropis. Piggy Back berbentuk mirip rumah dengan ventilasi yang banyak di atapnya.
Multispan: Tipe ini ialah perpaduan dari tipe tunnel serta tipe piggy back. Multispan lebih banyak dipakai pada wilayah pertanian yang mempunyai skala besar, sebab tipe ini punya struktur bangunan yang kuat tapi tetap ekonomis.
Anda butuh plastik UV untuk greenhouse kualitas import atau lokal dengan harga terjangkau? Klik disini untuk cek harganya!
Jenis-jenis Greenhouse
Berdasarkan material dominan yang digunakan, dimana bakal berpengaruh terhadap biaya serta usia pakai, jenis greenhouse di Indonesia secara umum dibagi menjadi 3, antara lain:
- Greenhouse Bambu
- Greenhouse Kayu
- Greenhouse Besi
Alat dan Bahan Membuat Greenhouse
- Kayu atau bambu atau pipa PVC atau besi
- Plastik ultraviolet (plastik UV)
- Paku atau lem
- Paranet atau screen net
- Baut atau sekrup
- Palu
- Tali
Cara Membuat Greenhouse Sederhana
1. Menentukan lokasi dan ukuran
Dalam penentuan lokasi sebaiknya memperhatikan beberapa faktor seperti luas lahan, bentuk topografi, iklim, dan juga ketersediaan sumber air. Sesudah itu kamu bisa menentukan ukuran serta arah bangunan sesuai keinginan serta desain yang direncanakan.
Ketika menentukan ukuran bangunan kamu perlu memperhitungkan jumlah keperluan bahan yang dibutuhkan. Yang perlu dicatat, makin besar ukuran maka makin besar biaya pula yang dikeluarkan.
2. Membuat kerangka
Bentuk kerangka bisa disesuaikan dengan kebutuhan, baik berbentuk rumah ataupun melengkung atau tipe tunnel. Pertama, buat kerangka mulai dari bagian dinding, lalu pintu dan lanjut sampai ke bagian atap. Tiap struktur utama kerangka bisa kamu berikan semacam dudukan beton supaya lebih kuat. Pakai paku, baut serta tali sebagai pengikat antar bagiannya.
Untuk kamu yang membutuhkan paranet guna dinding greenhouse, silahkan beli di toko kami. Cek harga terbarunya disini!
3. Menutup kerangka
Sesudah kerangka rampung dibentuk, langkah berikutnya yakni menutup bagian atapnya dengan plastik UV. Lalu lanjut tutup bagian dinding dengan jaring hitam atau paranet. Pakai paku, baut dan tali guna mengikatnya. Pasang secara benar serta hati-hati supaya hasilnya lebih kuat dan rapi.
4. Finishing
Sesudah greenhouse rampung dibangun, maka tahapan terakhir ialah melakukan setting atau pengaturan ruangannya. Pengaturan bisa disesuaikan dengan kegunaan ataupun fungsinya. Kamu bisa membuat sekat-sekat maupun membuat rak-rak kecil guna tempat menanam.
Referensi :
https://www.99.co/blog/indonesia/desain-green-house-minimalis/
https://www.99.co/blog/indonesia/cara-membuat-rumah-kaca/
https://bibitonline.com/artikel/membuat-green-house-sendiri
https://rumahlia.com/desain/cara-membuat-green-house
Tidak ada komentar: