Setiap orang tentunya tak asing lagi dengan sayur ini. Buncis adalah salah satu jenis sayur polong-polongan yang sering ditemukan dan umum dimanfaatkan buah, biji serta daunnya. Nama buncis sendiri berasal dari Belanda yaitu 'boontjes'.
Baca Juga :
- Suka Makan Anggur Hijau? Ini 5 Manfaat yang Akan Didapat
- 6 Jenis Jeruk Populer di Indonesia, Sudah Coba yang Mana?
- [Kuis] Yakin Sudah Tau Semua Fakta Soal Nanas? Tes Disini!
Tanaman buncis tergolong monokotil atau berbiji tunggal, mempunyai akar tunggang, sisi yang panjang serta memerlukan ajir/tiang untuk tempat merambat. Untuk kamu yang ingin mencoba budidaya buncis di rumah, berikut cara mudah yang bisa diikuti.
1. Pembenihan
Pilihlah benih buncis yang kualitasnya baik, genjah, serta sesuai selera. Benih buncis bisa kamu peroleh dari buncis yang sudah tua lalu dijemur 3 hari dan disemaikan. Kalau tak ingin repot, Anda kamu bisa membeli benih buncis di toko-toko pertanian.
Setelah itu, siapkan wadah tanam berupa pot/polybag dengan ukuran sedang berdiameter sekitar 25 cm dan tinggi berkisar 30 cm. Tak hanya itu, Anda kamu juga dapat menggunakan ember bekas atau wadah yang lainnya.
2. Media Tanam
Media tanam yang bisa digunakan untuk menanam buncis adalah campuran tanah dan pupuk kompos dengan perbandingan yakni 1 : 1. Lalu tambahkan furadan sebanyak 4 - 5 sendok makan atau sesuaikan saja dengan ukuran pot/polybag yang kamu gunakan.
Berikutnya aduk-aduk dengan menggunakan sekop hingga sampai seluruh bahan media tanam tercampur rata dengan baik. Sesudah itu, masukkan media tanam ke dalam pot/polybag, dan sirami dengan air sampai merata.
Kamu butuh polybag untuk budidaya tanaman? Klik disini untuk cek harga terbaru Polybag!
3. Penanaman
Sesudah persiapan selesai, maka segeralah lakukan penanaman. Benamkan benih buncis sebanyak 3 sampai 4 biji dalam 1 pot/polybag dengan kedalaman berkisar 3 cm, lalu tutup kembali dengan tanah sedikit saja.
4. Perawatan
Jangan lupa lakukan penyiraman tiap hari secara rutin, idealnya adalah di pagi serta sore hari di awal tanam. Apabila tanaman sudah mulai tumbuh, maka penyiraman bisa dilakukan 1 kali dalam sehari.
Lakukan pula pemupukan pada tanaman sesudah berusia 2 minggu dengan memakai pupuk NPK dengan dosis 2 sendok makan. Tak hanya itu, kamu juga bisa memberikan pupuk bokashi sebagai pelengkap. Kalau tanaman sudah tumbuh cukup besar, tambahkan sekitar 3 sendok makan.
Saat tanaman buncis mulai berbunga dan berbuah, maka pemupukan bisa dilakukan 1 minggu sekali. Cara pemberian pupuk yakni dengan membuat parit melingkar kemudian sebarkan pupuk serta tutup kembali dengan tanah lalu siram sampai basah merata.
Lakukan juga penyiangan atau pembersihan gulma tiap 2 minggu sekali atau sesuaikan saja dengan frekuensi pertumbuhan gulma, supaya tanaman buncis tak terganggu. Pasang ajir atau tiang untuk merambatkan batang tanaman. Agar tanaman buncis tumbuh ke atas dengan baik, pasang tiang atau ajir pada samping tanaman, dan sambungkan tiang-tiang dengan kawat atau tali salaran.
Kamu butuh tali salaran/gawar untuk tanaman buncis? Klik disini untuk cek harga terbaru Tali Salaran!
5. Pemanenan
Buncis mulai dapat dipanen saat berusia 45 hari sesudah tanam bergantung varietas serta perawatan tanamannya. Buncis yang siap panen mempunyai ciri-ciri ukuran buah maksimal serta padat, warnanya berubah dibandingkan dengan buncis muda.
Pemanenan bisa kamu lakukan dengan interval atau jarak waktu yakni 3 sampai 4 hari dan pemanenan tersebut dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama. Potonglah buah secara hati-hati supaya bunganya tidak jatuh, pakai saja gunting potong agar tak sampai merusak tanaman.
Tidak ada komentar: