Berdasarkan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), peribahasa ialah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tertata atau tetap, biasanya mengiaskan maksud tertentu.
Peribahasa dapat diartikan sebagai ungkapan ataupun kalimat ringkas padat berisi perbandingan, perumpamaan, nasihat, prinsip hidup atau aturan tingkah laku.
Baca Juga :
- Panduan Budidaya Kepiting Bakau untuk Pemula, Tertarik Coba?
- Cara Mudah Membuat Gula Aren Sendiri di Rumah, Yuk Coba!
- 6 Jenis Apel Terbaik yang Cocok Jadi Makanan Pencuci Mulut
Dari banyaknya peribahasa, terdapat beberapa peribahasa yang menggunakan nama hewan dalam isinya. Ingin tahu apa saja daftar beserta artinya? Berikut ulasannya.
1. Ada udang di balik batu
Peribahasa ini mempunyai arti jika seseorang kelihatannya berbuat baik, belum tentu hatinya tulus, atau seseorang yang memiliki keinginan atau maksud terselubung.
2. Bagai katak dalam tempurung
Peribahasa ini bermakna seseorang yang kurang wawasan serta ilmu pengetahuan. Biasanya, peribahasa ini ditujukan bagi orang-orang yang mempunyai pemikiran sempit.
3. Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga
Peribahasa ini memiliki arti seseorang yang hebat sekalipun pasti punya kekurangan. Dalam arti lain, peribahasa ini artinya sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
4. Ada gula ada semut
Makna peribahasa ini yaitu di mana ada banyak kenikmatan, di situlah banyak orang yang berdatangan.
5. Seperti ikan dalam belanga
Peribahasa ini mengartikan jika rezeki sudah di tangan tak akan terlepas lagi, atau sesuatu hal yang sudah pasti didapatkan.
Paranet adalah jaring peneduh segala tempat seperti garasi, teras, kolam, kebun, parkiran, dll. Butuh paranet? Klik disini sekarang!
6. Tikus jatuh ke dalam gudang beras
Peribahasa ini menggambarkan seseorang yang sedang mendapatkan keuntungan tanpa memberikan kabar atau tanpa diketahui oleh orang lain.
7. Gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak
Peribahasa ini mengartikan kebenaran seseorang yang jelas ada tapi tidak dibicarakan, namun kesalahan yang sangat kecil dibesar-besarkan.
8. Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang
Peribahasa ini mempunyai arti seorang manusia akan selalu diingat jasa-jasa atau perbuatan-perbuatan baik maupun buruknya walaupun sudah tiada.
9. Bagaikan burung dalam sangkar
Peribahasa ini artinya seseorang yang merasa hidupnya dikekang atau tidak bebas, atau orang yang terikat dan kehilangan haknya sebagai manusia.
Tidak ada komentar: