Dari banyaknya tanaman hias, salah satu tanaman yang cocok dibudidayakan dan bisa menjadi ladang rupiah adalah tanaman hias anggrek. Hal ini karena bunga dari tanaman anggrek dengan jenis apapun itu mempunyai bentuk dan visual begitu cantik dan sedap dipandang mata.
Baca Juga :
- 6 Jenis Apel Terbaik yang Cocok Jadi Makanan Pencuci Mulut
- Panduan Budidaya Kepiting Bakau untuk Pemula, Tertarik Coba?
- Cara Mudah Membuat Gula Aren Sendiri di Rumah, Yuk Coba!
Pesonanya tersebutlah membuat banyak orang kagum akan keindahannya dan banyak yang tertarik untuk memilikinya. Jika kamu ingin budidaya anggrek di rumah tapi belum tahu caranya, silahkan simak penjelasan berikut ini.
1. Penentuan Bibit
Tahap pertama dari budidaya anggrek ialah dengan membeli bibit. Bibit anggrek biasanya dijual kisaran Rp17.500 untuk 10 bibit dengan usia bibit 3-5 bulan. Bibit tersebut bisa ditempatkan di pot berukuran sedang. Namun ada juga bibit berusia 1 tahun yang sudah mempunyai daun serta akar.
Kalau kamu memilih bibit tersebut, kamu hanya perlu merawatnya selama 3 bulan, kemudian pindahkan ke pot kecil berdiameter 6 cm sampai 12 cm. Sesudah 3 bulan berlangsung, pindahkan ke pot besar guna dilakukan budidaya tanaman hias anggrek lanjutan.
2. Pemindahan Bibit
Bibit anggrek yang berkembang bisa dipindahkan ke media tanam. Untuk anggrek jenis Epiphyt, bibit yang mulai berkembang dipindahkan ke batang pohon yang rindang serta cukup disinari matahari sedang atau tidak terlalu terik.
Sedangkan untuk anggrek jenis Terrestris, pindahkan ke pot yang lebih besar. Ada baiknya untuk memilih pot berbahan tanah liat dengan beberapa lubang di bawahnya guna membantu proses drainase air.
Untuk media tanam anggrek sendiri terdiri dari campuran beberapa komponen, seperti pecahan batu bata/genteng, batang pakis, serutan/potongan kayu, sabut kelapa serta arang kayu.
Butuh jaring peneduh untuk tanaman anggrek, garasi rumah, kebun, atau halaman rumah? Klik disini untuk cek harga jaring peneduh murah sekarang!
3. Pemeliharaan
Agar tetap sehat dan tidak layu, sirami anggrek sebanyak 2 kali sehari dengan air bersih. Tapi kalau musim hujan tiba, pindahkan anggrek ke tempat yang mempunyai atap supaya tak diguyur hujan terus-menerus. Sebab nantinya bakal memicu pembusukan akar anggrek.
Anggrek sebetulnya tidak bisa sembarangan diberikan pupuk. Silahkan tanya ahli atau orang yang pernah membudidayakan, bisa juga tanya ke toko tempat kamu membeli bibit anggrek terkait jenis pupuk yang cocok. Atau bisa juga tanya ke forum-forum dunia tanaman di internet.
4. Pendewasaan dan Penjualan
Kalau kamu sudah merawatnya dengan baik dan benar, tinggal tunggu saja sampai tanaman anggrek menjadi dewasa serta berbunga lebat. Sebetulnya anggrek remaja juga sudah berbunga, namun bunganya belum begitu banyak.
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan budidaya tanaman hias anggrek memang terbilang lama, rata-rata mulai dari 1 tahun bahkan bisa sampai6 tahun. Sehingga bisnis budidaya ini bisa kamu jadikan usaha sampingan saja, sekaligus juga menekuni hobi merawat tanaman hias.
Dari hasil konsistensi ini, tanaman anggrek remaja jenis umum seperti Dendrobium serta Phalaenopsis bisa dijual mulai dari harga Rp60ribu. Sedangkan untuk anggrek dewasa khususnya jenis/corak langka bisa dijual mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Untuk distribusi/penjualan bisa kamu lakukan langsung ke para penjual tanaman atau mungkin ke tetangga jika ada yang minat. Kalau dirasa kurang, kamu bisa memasarkan anggrek di internet melalui website, toko online, atau marketplace.
Tidak ada komentar: