Budidaya ikan lele kini menjadi salah satu kegiatan yang diminati dalam dunia budidaya perikanan. Ikan lele sendiri adalah salah satu jenis ikan air tawar yang mampu hidup dalam tingkat kepadatan yang tinggi.
Bisnis budidaya ikan lele pun dianggap potensial sebab jumlah permintaannya cukup tinggi di pasaran. Dibandingkan dengan bisnis budidaya lain, nampaknya budidaya lele cenderung lebih gampang dilakukan serta memerlukan modal yang tak terlalu besar.
Baca Juga :
- Cara Mudah Membuat Gula Aren Sendiri di Rumah, Yuk Coba!
- Panduan Budidaya Kepiting Bakau untuk Pemula, Tertarik Coba?
- 5 Bunga Berwarna Ungu yang Cocok untuk Rumah Minimalis
Jika anda sedang membudidayakan ikan lele, tentu anda perlu mengetahui cara merawatnya dengan baik agar budidaya lele sukses panen. Jika anda belum mengetahui cara merawat ikan lele dengan benar karena masih pemula, berikut ringkasannya untuk anda.
1. Pakan
Pakan yang dianjurkan dipakai dalam budidaya ikan lele berupa pakan apung, pakan ikan lele mempunyai ukuran yang berbeda, sesuai dengan umur usia ikan. Hal ini dikarenakan ukuran pakan perlu disesuaikan dengan mulut ikan lele.
Pemberian pakan dikerjakan 3 kali dalam sehari, dengan jarak waktu 8 jam sekali. Dianjurkan memakai metode pemberian pakan secara 'ad libitum', yakni teknik memberi pakan secara perlahan hingga sang ikan kenyang.
2. Pemeliharaan
Lakukan grading minimal 2 minggu sekali. Grading disini adalah memisahkan lele dengan ukuran yang sama untuk dijadikan 1 ukuran dalam 1 kolam. Tujuannya untuk menyeragamkan ukuran lele dalam 1 kolam, sehingga tingkat kanibalisme antar ikan akan berkurang.
Lele sendiri termasuk jenis ikan kanibalisme, hal tersebut dapat dipicu oleh 2 hal, pertama karena pemberian pakan yang kurang optimal, kedua pembudidaya tak melakukan grading, sehingga ikan yang berukuran besar bakal memangsa yang berukuran lebih kecil.
Waring ikan adalah jaring pembatas kolam atau pagar kolam yang kuat dan terbuat dari bahan nilon. Anda butuh waring ikan murah? Klik disini sekarang!
3. Oksigen
Oksigen sangat diperlukan dalam keberlangsungan budidaya ikan lele agar sukses panen. Menurut penelitian, apabila kebutuhan oksigen pada ikan terpenuhi, maka ikan akan tumbuh lebih cepat serta mampu terhindari dari berbagai penyakit. Kebutuhkan oksigen dalam budidaya ikan lele bisa diberikan dengan cara menambahkan blower/kipas, aerator, atau air bersirkulasi (mengalir).
4. Penggantian Air
Pergantian air pada kolam budidaya ikan lele bisa dikerjakan apabila baru saja terjadi hujan lebat, ataupun tercium bau tak sedap dari kolam. Penggantian air dilakukan maksimal hanya 50% dari seluruh jumlah air dalam kolam.
Saat mengerjakan penggantian air, dianjurkan membuang dahulu yang terdapat di sekitar bagian dasar kolam, karena air tersebut biasanya mengandung racun yang berbahaya bagi kelangsungan hidup ikan lele.
Sebelum mengganti air kolam, ikan lele diharuskan berpuasa selama 12-24 jam penuh. Hal ini bertujuan untuk menghindari stres pada ikan. Karena saat air diganti, ikan yang stres bakal memuntahkan makanan yang sudah diberikan.
5. Kualitas Air
Kualitas air yang buruk tentu dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan ikan lele. Oleh karena itu dibutuhkan pengukuran indikator kualitas air yang baik. Pengukuran indikator kualitas air minimal meliputi faktor fisika serta kimia.
Faktor fisika meliputi suhu kolam itu sendiri, dengan menggunakan thermometer, sedangkan faktor kimia meliputi derajat keasaman atau pH, oksigen terlarut (DO), serta ammonia. Lakukan pengukuran kualitas air minimal 2x sehari supaya kualitas air kolam tetap baik dan stabil.
Tidak ada komentar: