Kepiting bakau atau Scylla serrata adalah salah satu jenis komoditas perikanan yang cukup potensial dibudidayakan. Kepiting bakau mudah dijumpai di perairan payau yang banyak ditumbuhi pohon mangrove. Saat ini, permintaan akan kebutuhan kepiting bakau terus meningkat.
Baca Juga :
- 5 Bunga Berwarna Ungu yang Cocok untuk Rumah Minimalis
- Fakta Unik Kurma, Buah Manis yang Populer Saat Ramadan
- Fakta Unik Kelapa Sawit, Si Bahan Pembuat Minyak Goreng
Hal ini dikarenakan banyaknya restoran yang menyajikan menu kepiting bakau. Jadi tak bisa dipungkiri jika budidaya kepiting bakau masih menggiurkan serta menjanjikan keuntungan yang besar. Jika kamu tertarik untuk mencoba membudidayakan kepiting bakau, silahkan simak panduan cara budidaya berikut ini.
1. Pemilihan Lokasi
Dalam menentukan lokasi budidaya yang cocok guna kepiting bakau, berikut beberapa klasifikasi yang perlu diperhatikan :
- Mutu ataupun kualitas air dengan sanitasi mencapai angka 15 hingga 30 ppt.
- Air mempunyai PH 7 hingga 8.
- Suhu air berada di angka normal yakni 25 hingga 30 derajat celcius.
- Substrat dasar tambak yakni lumpur berpasir.
- Tempat usahakan terhindar dari ancaman banjir serta mudah di jangkau sewaktu-waktu.
2. Penyortiran Bibit
Ketika melakukan penyortiran bibit, pastikan kalau kegiatan penyortiran ke lokasi budidaya kamu lakukan saat matahari tak sedang terik serta suhu udara rendah.
Hal ini penting sebab pengangkutan ketika matahari sedang terik bisa berdampak pada tingginya angka kematian kepiting bakau. Kepiting bakau bisa mengalami dehidrasi akibat terpapar sinar matahari yang terik. Oleh sebab itu penyortiran lebih baik dikerjakan pada sore hari ketimbang siang hari.
3. Metode Budidaya
Kurungan
Metode ini bisa dilakukan dengan memakai bahan sangkar yang terbuat dari bambu sekitar 1,7 meter. Pastikan di susun secara teratur menyesuaikan kondisi kolam budidaya. Pastikan pula kolam tempat budidaya kepiting bakau sudah mendapatkan pasang surut air yang baik supaya kepiting tak mudah stres.
Keramba Apung
Metode yang satu ini memakai kere dari bahan bambu yang bisa disesuaikan dengan situasi alam. Penggunaan pelampung dari gabus ataupun bola juga perlu diperhatikan sebab bertujuan guna memastikan keramba tak sampai tenggelam. Setiap 1 atau 2 minggu sekali, keramba perlu kamu ubah tempatnya dari posisi semula, hal ini agar kepiting merasa nyaman.
Untuk membuat keramba apung, kamu tentu memerlukan jaring keramba yang kuat dan tahan lama. Kami bisa klik disini untuk mendapatkan jaring PE atau jaring keramba berkualitas dengan harga terjangkau.
4. Pemberian Pakan
Ada baiknya supaya kamu memberikan pakan kepiting bakau dalam bentuk pakan segar. Volumenya kurang lebih 10% dari bobot tubuh. Pemberian pakan kepiting bakau sebaiknya dilakukan sebanyak 2 kali sehari di pagi serta sore hari.
Kamu bisa memberikan pakan rucah sebagai pakan utama kepiting bakau. Bahan-bahan seperti kulit sapi, kulit ayam, usus ayam, keong sawah, kulit kambing, dan bekicot bisa kamu berikan sebagai pakan.
5. Masa Pemanenan
Panen kepiting bisa dikerjakan sesudah masa pemeliharaan 4-5 bulan, dengan ukuran seberat 3-4 ekor per kg. Cara panen kepiting bakau bisa dilakukan dengan menggunakan seser atau rakkang. Pasca panennya dengan mengikat kaki serta capit kepiting menggunakan tali secara individu.
Produk hasil panen bisa ditempatkan di wadah yang berlubang dengan dialasi pelepah pisang yang dibasahi air laut untuk mempertahankan tingkat kelembaban, berikutnya kepiting bakau bisa dipasarkan langsung ke pengumpul dalam keadaan hidup.
Tidak ada komentar: