Biasanya cabai rawit mempunyai rasa yang amat pedas. Cabai rawit umum dimanfaatkan untuk penambah cita rasa masakan, sayur, bumbu masak, asinan serta obat.
Banyak yang mengatakan cabai rawit lebih tahan terhadap penyakit kalau dibanding dengan cabai jenis lainnya.
Baca Juga :
- Ingin Rumah Tampak Lebih Asri? Buat Taman Vertikal Saja
- Ingin Budidaya Lobak Bisa Panen Optimal? Simak 5 Tips Penting Ini
- 9 Rempah-rempah Populer yang Sering Ada di Makanan Khas Indonesia
Untuk menyiasati makin mahalnya harga cabai rawit di pasaran, kamu pun dapat memulai menanam cabai rawit sendiri di pekarangan rumah dengan pot atau polybag.
Membudidayakan cabai rawit memang gampang-gampang sulit. Untuk kamu yang ingin mencoba menanam cabai rawit di pekarangan rumah, berikut caranya.
1. Menentukan Bibit
Pertama kamu harus mempunyai bibitnya dahulu, cara paling mudah adalah membelinya langsung dari toko/marketplace online pertanian.
Cara ini tentu lebih gampang karena bibit sudah disediakan serta siap untuk semai. Tak hanya itu, kebanyakan bibit yang dipasarkan tentu punya kualitas yang bagus.
2. Penyemaian Bibit
Kamu bisa mulai langkah penyemaian bibit dari mempersiapkan polybag ukuran kecil. Untuk media tanamnya, terdiri dari tanah yang telah dicampur dengan pupuk organik, kandang, ataupun sekam.
Untuk perbandingan tanah dengan pupuk dapat memakai 3:1. Pastikan polybag tak terkena hujan serta sinar matahari langsung.
Lalu lubangi masing-masing tanah di polybag berkisar 1 cm untuk menanam bibit cabai rawit, kalau sudah bisa tutup kembali.
Jangan lupa siram bibit sekali dalam 1 hari. Tunggu bibit sampai berumur 2-3 minggu. Kalau umurnya telah mencapai 2-3 minggu, artinya bibit siap untuk dipindahkan.
3. Pemindahan Bibit
Kamu bisa menggunakan media polybag/pot dengan ukuran besar, atau juga bisa memakai lahan yang tanahnya sudah diolah sedemikian rupa sebagai media perkembangan bibit cabai rawit.
Keduanya sama baiknya, karena pada dasarnya cabai rawit mampu tumbuh dalam segala kondisi. Namun kalau kamu tidak mempunyai lahan yang luas, media polybag/pot merupakan pilihan yang tepat.
Kamu butuh polybag untuk budidaya cabai, tomat, melon, atau yang lainna? Cek harga terbaru polybag disini.
4. Perawatan Tanaman
Tak cukup cuma disiram, supaya cabai rawit dapat tumbuh maksimal kamu perlu melakukan pemupukan. Ada 2 tahap pemupukan yang perlu dilakukan, pertama pupuk dasar, kedua pupuk susulan.
Proses pupuk dasar dikerjakan bebarengan dengan pemindahan bibit, sedangkan untuk pupuk susulan dikerjakan sesudah cabai berusia 1-4 minggu di media tanam baru. Pada pemupukan susulan, cobalah memakai cairan organik agar bisa diserap secara baik.
5. Pengendalian Hama
Meski banyak yang mengatakan kalau cabai rawit dikenal sebagai tanaman yang kuat, bukan berarti kebal akan serangan hama serta ragam penyakit.
Potensi itu tentu masih dapat terjadi. Jadi kamu dapat melakukan pencegahan dengan rutin mengecek keadaan cabai rawit. Kamu bisa menyemprotkan pembasmi hama saat kondisi tanaman tidak sehat.
6. Masa Pemanenan
Pada dasarnya waktu panen bisa dilakukan secara bertahap. Cabai rawit sudah dapat di panen sejak umur tanam menginjak kurang lebih 3 bulan.
Namun agar hasil panen lebih maksimal lagi, disarankan untuk mengerjakan panen di pagi hari. Ketika memetik buahnya, lebih baik petik bersamaan dengan tangkai tanamannya.
Tidak ada komentar: