Lobak atau yang bernama latin Raphanus sativus ini termsuk jenis tanaman umbi yang umumnya dimanfaatkan sebagai sayuran menyehatkan.
Lobak punya banyak jenis, mengingat adanya teknologi hibrida yang makin canggih. Tak heran kalau kamu sering melihat lobak dengan warna serta bentuk yang berbeda-beda.
Baca Juga :
- 9 Rempah-rempah Populer yang Sering Ada di Makanan Khas Indonesia
- Ingin Menanam Anggur di Rumah, Tapi Lahan Sempit? Ini Tipsnya!
- 9 Jenis Jamur yang Aman Dikonsumsi Manusia, Perhatikan Baik-baik!
Varietas lobak yang masuk sebagai 3 besar serta sering ditanam ataupun dibudidayakan yakni varietas lobak putih, lobak merah, serta rades.
Lobak mempunyai banyak manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh kita, mengingat banyak zat yang ada di dalam lobak.
Lobak mengandung vitamin, serat kasar, zat besi, beta karoten, niasin, mangan, minyak atsiri, asam folic, kolin, kalsium, fosfor, serta asam oksalat. Kamu tertarik membudidayakan lobak? Berikut caranya.
1. Penentuan Bibit
Guna memperoleh bibit lobak, kamu dapat membelinya di petani lokal, atau kamu bisa juga membelinya di toko bibit pertanian.
Kalau di toko pertanian kamu masih belum menemukan, kamu bisa membelinya di toko online. Umumnya harga bibit sekitar 12.000 hingga 170.000 rupiah, tergantung kualitas bibit yang kamu beli.
Bibit yang bagus mempunyai ciri biji nampak utuh tak cacat, biji juga mempunyai kadar air sedikit, biji punya tingkat keberhasilan berkecambah, serta biji tak tercampur dengan biji-bijian lain.
2. Persiapan Media Semai
Walau lobak jenis tumbuhan yang gampang dibudidayakan, tapi kamu tetap perlu memperhatikan media tanam yang bakal digunakan sebagai menyemai. Supaya hasil bibit yang bakal kamu tanam dapat tumbuh maksimal.
Untuk media tanam yang dibutuhkan pada penyemaian yakni kamu harus mempersiapkan tanah, polybag kecil atau wadah, cetok, pupuk kandang serta air secukupnya.
Kamu membutuhkan polybag murah berkualitas? Silahkan langsung klik disini untuk cek harga terbaru polybag sekarang juga!
3. Penyemaian Biji
Cara penyemainya pun tak terlalu sulit dilakukan, caranya yakni campurkan tanah serta pupuk kompos memakai perbandingan 1:1. Sesudah itu kamu isi tanah yang telah dicampur ke dalam polybag.
Lalu taburkan biji lobak ke polybag yang telah diisi tanah serta timbun tipis-tipis, untuk tiap polybag taburi 3-4 biji lobak supaya dapat tumbuh secara maksimal. Siram dengan air secara teratur sesuai kebutuhan.
4. Pemindahan Bibit
Sesudah bibit lobak mulai tumbuh, kamu dapat memindahkanya ke polybag yang lebih besar ataupun dapat juga memakai planterbag saja guna media tanam pembesaran.
Lalu siapkan planterbag berukuran 28-50 liter, dan isi planterbag dengan tanah yang telah dicampuri pupuk kompos memakai perbandingan 1:1.
Planterbag dapat diisi tanah yang telah dicampur setinggi 40-45 cm. Habis diisi tanah, kamu dapat melubangi bagian tengahnya sedalam 5 cm.
Kemudian timbun dengan tanah, dan siram bibit lobak menggunakan air secukupnya, serta pastikan lobak terkena sinar matahari langsung.
5. Perawatan dan Pemanenan
Untuk perawatan tumbuhan ini tidak begitu susah. Kamu bisa melakukan langkah berikut untuk perawatan lobak yang berhasil kamu tanam.
- Berikan pupuk pada lobak sekali saja di awal penanaman.
- Sirami lobak sekitar 2 hari sekali memakai air secukupnya.
- Hilangkan gulma yang ada di sekitar lobak.
- Rutin kontrol lobak tiap saat, jangan lupa juga mengontrol lobak dari serangan jamur dengan cara memastikan saluran pembuangan air berjalan dengan baik.
Untuk masa panen lobak sendiri tentu tak sama, jadi bervariasi di tiap daerahnya. Ada yang panen antara 60-80 hari sesudah tanam, tergantung juga perawatan serta iklim yang ada di lingkunganmu.
Tanah yang dipakai guna menanam juga termasuk faktor utama untuk menjamin kualitas lobak yang ditanam. Untuk cara memanennya kamu dapat mencabut lobak langsung, sama halnnya seperti panen wortel dan juga umbi jalar.
Tidak ada komentar: