Pengertian dari pola tanam sendiri merupakan suatu proses penanaman pada sebidang lahan dengan mengatur susunan tata letak dan urutan tanaman selama waktu tanam. Penggunaan pola tanam sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan diperoleh dari suatu kegiatan produksi. Karena setiap tekniknya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Ada 2 jenis pola tanam yang sudah cukup dikenal oleh sebagian besar petani, kedua jenis pola tanam tersebut yaitu monokultur dan multikultur (polikultur). Dari kedua jenis pola tanam tersebut, apa sih perbedaannya? Lalu apa kelebihan dan kekurangan dari kedua pola tanam tersebut? Mau tau penjelasaannya? Langsung saja simak penjelasan berikut.
Pengertian Pola Tanam Monokultur & Multikultur
Sitem tanam monokultur merupakan suatu usaha dalam pengolahan tanah pada suatu lahan pertanian yang bertujuan untuk membudidayakan satu jenis tanaman dalam jangka waktu tertentu. Sebenarnya metode ini sudah diaplikasikan sejak abad ke 20 dan menjadi ciri khas dari pertanian intensif dan industrial.
Karena dianggap lebih efisien dalam penggunaan lahan metode monokultur ini banyak diaplikasikan. Contoh tanaman yang sering ditanam dengan metode monokultur yaitu tanaman padi, jagung, gandum sebab sangat mudah dalam hal perawatan serta dapat mendatangkan keuntungan yang besar.
Berbeda dengan pola tanam monokultur, metode multikultur atau sering disebut tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran yang melibatkan dua jenis tanaman atau lebih pada satu area lahan tanam dalam waktu yang bersamaan. Umumnya metode ini dilakukan pada penanaman dua jenis tanaman budidaya yang sama di waktu yang hampir bersamaan, contohnya seperti tanaman jagung dan kedelai, atau tanaman jagung dan kacang tanah.
Bercocok tanam menggunakan metode tumpang sari cocok diaplikasikan pada tanaman yang hanya satu musim panen seperti sayuran. Akan lebih baik lagi jika tanaman tumpang sari ini dikombinasikan dengan dua tanaman utama dan satu tanaman penolak hama, misalnya menamam sayur bayam dan sayur kol satu baris, dan diantara tanaman utama ditanami daun bawang sebab daun bawang dapat mencegah datangnya hama.
Sebaiknya penerepan tumpang sari ini diaplikasikan pada tanaman yang memiliki umur atau periode pertumbuhannya tidak sama, memiliki perbedaan kebutuhan terhadap faktor lingkungan seperti air, kelembapan, cahaya dan unsur hara tanaman, sebab jika memiliki kebutuhan yang sama maka tanaman akan bersaing.
Kelebihan & Kekurangan Pola Tanam Monokultur
Kelebihan:
1. Fokus pada Satu Komoditas yang Ditanam
Keuntungan atau kelebihan dari sistem monokultur yaitu petani bisa terfokus pada satu komoditas pada lahan jadi diharapkan hasil dari produksi pertanian tersebut bisa lebih optimal.
2. Perawatan Tanaman Lebih Mudah
Sistem monokultur ini bisa mempermudah dalam hal perawatan tanaman sebab hanya ada satu komoditas dalam satu lahan, jadi tak harus menyesuaikan perawatan yang berbeda sesuai dengan karakter setiap tanaman.
Baca Juga:
Jenis-jenis Anggrek yang Sedang Populer di Indonesia, Mana Favoritmu?
Cara Merawat Tanaman Hias di Musim Hujan, Agar Tetap Tumbuh Sehat
Keuntungan Luar Biasa dari Budidaya Tanaman di Pot, Lebih Efisien!
Kekurangan:
1. Mempercepat Penyebaran Organisme Penganggu Tanaman
Melakukan penanaman berkelanjutan dengan jenis tanaman yang sama pada suatu lahan produksi bisa berakibat meningkatnya populasi hama, sebab makanan bagi populasi hama tersedia sepanjang waktu dan tak diselingi dengan penanaman tanaman lainnya. Dan pastinya akan menyebabkan peningkatan populasi hama secara pesat dan hasil produksi menurun.
2. Tidak Adanya Nilai Tambah dari Komoditas Lain
Kekurangan dari metode ini yaitu tak ada nilai tambah dari komoditas lain yang seharusnya bisa ditanam secara bersamaan dengan komoditas utama, jadi tak ada tambahan keuntungan yang didapatkan dari hasil pertanian tersebut.
3. Menurunnya Kualitas Tanah
Untuk kualitas tanah yang mengaplikasikan teknik monokultur dalam pertanian ini menjadi menurun, terlebih lagi jika tak melaksanakan penyebaran pupuk kompos. Sebab itulah penguatan penyuburan dengan metode ini sangat penting dilakukan.
Kelebihan:
1. Fokus pada Satu Komoditas yang Ditanam
Keuntungan atau kelebihan dari sistem monokultur yaitu petani bisa terfokus pada satu komoditas pada lahan jadi diharapkan hasil dari produksi pertanian tersebut bisa lebih optimal.
2. Perawatan Tanaman Lebih Mudah
Sistem monokultur ini bisa mempermudah dalam hal perawatan tanaman sebab hanya ada satu komoditas dalam satu lahan, jadi tak harus menyesuaikan perawatan yang berbeda sesuai dengan karakter setiap tanaman.
Baca Juga:
Jenis-jenis Anggrek yang Sedang Populer di Indonesia, Mana Favoritmu?
Cara Merawat Tanaman Hias di Musim Hujan, Agar Tetap Tumbuh Sehat
Keuntungan Luar Biasa dari Budidaya Tanaman di Pot, Lebih Efisien!
Kekurangan:
1. Mempercepat Penyebaran Organisme Penganggu Tanaman
Melakukan penanaman berkelanjutan dengan jenis tanaman yang sama pada suatu lahan produksi bisa berakibat meningkatnya populasi hama, sebab makanan bagi populasi hama tersedia sepanjang waktu dan tak diselingi dengan penanaman tanaman lainnya. Dan pastinya akan menyebabkan peningkatan populasi hama secara pesat dan hasil produksi menurun.
2. Tidak Adanya Nilai Tambah dari Komoditas Lain
Kekurangan dari metode ini yaitu tak ada nilai tambah dari komoditas lain yang seharusnya bisa ditanam secara bersamaan dengan komoditas utama, jadi tak ada tambahan keuntungan yang didapatkan dari hasil pertanian tersebut.
3. Menurunnya Kualitas Tanah
Untuk kualitas tanah yang mengaplikasikan teknik monokultur dalam pertanian ini menjadi menurun, terlebih lagi jika tak melaksanakan penyebaran pupuk kompos. Sebab itulah penguatan penyuburan dengan metode ini sangat penting dilakukan.
Kelebihan & Kekurangan Pola Tanam Multikultur
Kelebihan:
1. Mengurangi Serangan OPT
Menerapkan metode ini mampu mengurangi serangan OPT, sebab tanaman yang satu bisa mengurangi serangan OPT lainnya. Contohnya saja, bawang daun mampu mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis sebab bawang daun mengeluarkan bau allicin.
2. Dapat Menambah Kesuburan Tanah
Dengan menanam tanaman kacang-kacangan yang berdampingan dengan tanaman jenis lainnya bisa menambah kandungan unsur Nitrogen dalam tanah, sebab pada bintil akar kacang-kacangan menempel bakteri Rhizobium yang mampu mengikat Nitrogen dari udara. Keuntungan menanam secara berdampingan ini yaitu tanaman yang perakarannya berbeda mampu membuat tanah menjadi gembur.
3. Meminimalkan Hama dan Penyakit Tanaman
Penerapan metode tumpang sari yang diselingi dengan rotasi tanaman mampu memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Menanam tanaman secara berdampingan mampu mengurangi hama penyakit pada salah satu tanaman pendampingnya, contohnya bawang daun yang mengeluarkan baunya dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.
4. Mendapat Hasil Panen Beragam yang Menguntungkan
Bisa dibayangkan, jika menanam lebih dari satu tanaman tentu menghasilkan panen lebih dari satu atau beragam tanaman. Dengan memilih komoditas tanaman yang benar bisa sangat menguntungkan, sebab jika satu jenis tanaman mempunyai nilai harga rendah bisa ditutupi dengan nilai harga tanaman pendamping lainnya
Kekurangan:
1. Akan terjadi persaingan unsur hara antar tanaman.
2. Karena terdapat beberapa tanaman, membuat OPT semakin banyak sehingga sulit dalam pengendalian atau penanganannya.
3. Proses pertumbuhan tanaman akan saling menghambat.
Demikian pembahasan artikel mengenai pola tanam monokultur dan multikultur. Semoga bisa menambah wawasan yang bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!
Kelebihan:
1. Mengurangi Serangan OPT
Menerapkan metode ini mampu mengurangi serangan OPT, sebab tanaman yang satu bisa mengurangi serangan OPT lainnya. Contohnya saja, bawang daun mampu mengusir hama aphids dan ulat pada tanaman kubis sebab bawang daun mengeluarkan bau allicin.
2. Dapat Menambah Kesuburan Tanah
Dengan menanam tanaman kacang-kacangan yang berdampingan dengan tanaman jenis lainnya bisa menambah kandungan unsur Nitrogen dalam tanah, sebab pada bintil akar kacang-kacangan menempel bakteri Rhizobium yang mampu mengikat Nitrogen dari udara. Keuntungan menanam secara berdampingan ini yaitu tanaman yang perakarannya berbeda mampu membuat tanah menjadi gembur.
3. Meminimalkan Hama dan Penyakit Tanaman
Penerapan metode tumpang sari yang diselingi dengan rotasi tanaman mampu memutuskan siklus hidup hama dan penyakit tanaman. Menanam tanaman secara berdampingan mampu mengurangi hama penyakit pada salah satu tanaman pendampingnya, contohnya bawang daun yang mengeluarkan baunya dapat mengusir hama ulat pada tanaman kol atau kubis.
4. Mendapat Hasil Panen Beragam yang Menguntungkan
Bisa dibayangkan, jika menanam lebih dari satu tanaman tentu menghasilkan panen lebih dari satu atau beragam tanaman. Dengan memilih komoditas tanaman yang benar bisa sangat menguntungkan, sebab jika satu jenis tanaman mempunyai nilai harga rendah bisa ditutupi dengan nilai harga tanaman pendamping lainnya
Kekurangan:
1. Akan terjadi persaingan unsur hara antar tanaman.
2. Karena terdapat beberapa tanaman, membuat OPT semakin banyak sehingga sulit dalam pengendalian atau penanganannya.
3. Proses pertumbuhan tanaman akan saling menghambat.
Demikian pembahasan artikel mengenai pola tanam monokultur dan multikultur. Semoga bisa menambah wawasan yang bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa share agar semua mendapat informasi yang bermanfaat ini ya. See you later!
Monokultur atau Multikultur? Kenali Perbedaan, Kelebihan dan Kekurangannya!
Reviewed by Yoyon Oke
on
November 04, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: