Budidaya ikan sistem longyam merupakan salah satu jenis metode usaha tani terpadu dengan memelihara ikan sekaligus ayam. Metode longyam ialah akronim dari bahasa Sunda balong dan hayam atau kolam dan ayam.
Metode longyam adalah perpaduan kegiatan budidaya yang saling menguntungkan, dua kegiatan budidaya berjalan bersama-sama. Dan secara tak langsung, pembudidaya ikan dengan sistem longyam akan menghasilkan penghasilan ganda. Bukan hanya memanen ikan, ia juga bisa memanen ayam dari kegiatan peternakan ayamnya.
Pengaplikasian sistem ini mampu memberikan keuntungan yaitu kotoran ayam bisa langsung jatuh ke kolam. Kotoran tersebut akan menghasilkan pakan alami berupa plankton, yang sangat bermenfaat bagi pertumbuhan ikan. Tak hanya bisa menumbuhkan pakan alami, kotoran ayam tersebut bisa menjadi pakan langsung bagi ikan.
Dengan metode longyam ini mampu memberikan keuntungan, diantaranya pakan tambahan ayam yang terbuang bisa dimanfaatkan langsung, yaitu dimakan ikan, dengan demikian bisa mengurangi biaya pakan. Tak hanya itu, kotoran ayam tak menimbulkan bau yang tak sedap, sebab kotoran ayam bisa langsung dimakan oleh ikan terutama yang sudah kering. Untuk sisa kotoran tersebut bisa menjadi pupuk yang secara berkelanjutan untuk menyuburkan kolam.
Beberapa jenis ikan yang bisa dibudidayakan dengan metode longyam diantaranya yaitu nila, gurame, tambakan, mas, dan lele.
Ikan bisa dipelihara secara tunggal atau campuran, asalkan jenis ikan yang dipelihara mempunyai kebiasaan makan berbeda. Berdasarkan penelitian Murhananto dan Purbani, hal tersebut untuk menghindari terjadinya perebutan pakan di antara dua spesies ikan yang berlainan. Untuk jenis ayam yang bisa dipelihara yaitu:
1. Ayam Ras Petelur
Untuk ayam yang akan dipelihara dengan pola ini harus sudah siap berproduksi dan sudah mulai bertelur sesudah berumur 16 minggu dengan masa produktifnya sekitar 60 minggu. Sebab, masa pemeliharaan ayam akan berlangsung selama 1 tahun 3 bulan, dan ayam yang sudah tak produktif harus diganti. Sementara kebutuhan kandang yang akan menunjang seluruh aktivitas peternakan pola longyam sama seperti peternakan pada umumnya.
Baca Juga:
Jangan Ngaku Pecinta Kopi! Jika Belum Tau Fakta Uniknya
Mengenal Penyakit Bule Tanaman Cabai dan Cara Ampuh Mengatasinya!
Dibalik Rasanya yang Enak, Ternyata Susu Kedelai Miliki Manfaat Luar Biasa!
2. Ayam Pedaging
Ayam pedaging yang dipelihara dengan pola ini hanya sampai ayam dipanen, yaitu 5—6 minggu dengan berat ayam 2 kg/ekor. Proses pemeliharaan ayam pedaging dengan pola di atas kolam ikan ini umumnya dipakai dalam skala besar mencapai ribuan ekor. Supaya tak memerlukan modal yang besar, kandang ayam dibuat permanen dengan umur ekonomi selama 5 tahun. Untuk sarana dan prasarana yang diperlukan sama seperti ternak ayam di kandang biasa.
3. Ayam Kampung
Jenis ayam kampung terbilang lebih gampang dipelihara. Akan tetapi, jarang diternakkan dalam skala besar, hanya pada skala rumah tangga saja. Sebab ayam kampung bisa dimanfaatkan telur dan dagingnya. Ayam kampung terbilang lebih tahan penyakit dan bisa dirawat tanpa obat-obatan. Tetapi, kolam ikan yang dikombinasikan dengan kandang ayam kampung harus lebih sering dibersihkan untuk menjaga kebersihan kolam.
Umumnya yang menjadi favorit peternak yaitu ayam ras pedaging sebab pertimbangan waktu pemeliharaannya tak terlalu lama yaitu sekitar 30-35 hari, jadi dalam satu tahun bisa diusahakan 5-6 siklus pemeliharaan ayam. Bukan hanya itu, pemeliharaannya juga relatif gampang dan teknologi budidayanya sudah lama diadopsi oleh peternak skala kecil.
Ayo bergabung di Fanpage kami "Pertanian & Perkebunan" agar selalu dapat info terkini tentang dunia pertanian, silahkan klik DISINIHal-hal Penting
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam budidaya ikan dengan sistem longyam ini, yaitu kualitas air yang mencakup seperti kandungan oksigen, karbondioksida, amoniak, pH, suhu, dan parameter kimia lainnya. Untuk kandungan oksigen kolam yaitu berkisar antara 3—5 mg/l, PH 7, suhu 25—30 derajat celcious.
Sebelum memelihara ikan, terdapat persiapan lainnya yang harus dilaksanakan diantaranya yaitu seperti pengeringan kolam, pemupukan, pemberian kapur, pemberian garam, perbaikan pematang dan dasar kolam, serta pembuatan kemalir. Apabila tahap persiapan sudah selesai, hal yang juga harus diperhatikan yaitu konversi rata-rata pakan, yaitu sebesar 5% per berat total keseluruhan per hari dan pakan diberikan 3 kali sehari.
Tahap pemeliharaan pada sistem longyam membutuhkan konstruksi kolam yang kuat, mengingat kolam akan dijadikan dasar pancang tiang untuk kandang ayam. Ukuran kolam yang sangat fleksibel disesuaikan dengan keadaan. Adapun faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam antara lain aerasi lancar dan kolam tak tertutup serta sinar matahari bisa menembus kolam sedalam 75—100 cm.
Ada banyak jenis kandang yang bisa diaplikasikan, baik sesuai tipe ataupun bahan pembuatnya. Pada sistem longyam, lantai kandang bersifat slat. Hal ini dimaksudkan supaya kotoran ayam bisa langsung jatuh ke kolam. Untuk bahan slat bisa terbuat dari reng bambu atau kayu dengan ukuran antar slat 1 cm. Dan sebaiknya arah kandang dibuat membujur dari Timur ke Barat atau sebaliknya. Tujuannya yaitu untuk mengurangi intensitas sinar matahari masuk ke dalam kandang. Atau bisa juga diatasi dengan pemberian Paranet, untuk harga paranet ini cukup murah dan sudah banyak dijual di toko-toko pertanian maupun di internet.
Semoga dengan adanya ulasan tersebut mengenai “Longyam! Budidaya Ikan dan Ayam Sekaligus, Iniloh Cara Jitunya” dapat berguna dan bermanfaat.
Longyam! Budidaya Ikan dan Ayam Sekaligus, Iniloh Cara Jitunya
Reviewed by Yoyon Oke
on
Maret 05, 2020
Rating:
Tidak ada komentar: